Minggu, 30 Oktober 2011 0 komentar

Yang tidak dapat diucapkan oleh seorang Ayah

gue terharu banget baca ini, sedih banget.. terbayang-bayang terus sosok beliau yang selama ini berjuang untuk anak-anaknya, terbayang wajah papa yang sangat gua sayang :') your my everything dad, thankyou so much. I Love u :*



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.. Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu… Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….. Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu… Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu.

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut… Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain… Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. . Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT….kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Dan akhirnya….

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia…. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa…. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik…. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik…. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk… Dengan rambut yang telah dan semakin memutih…. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya…. Papa telah menyelesaikan tugasnya….

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita… Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat… Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis… Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. . Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita… tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya ;)

Yes I love you so much, pa…

my beloved man….



Sumber : Fawzah Fauziah dan dapat dilihat sumbernya di http://tinyurl.com/yg5odmh 


Minggu, 09 Oktober 2011 0 komentar

Teman Hidup

Ngga kerasa besok udah satu tahun gue bersama dia. Dimulai dari pertemanan yg begitu panjang dari masa SMA dan bisa dibilang kita itu "Best Friend". Suka duka selalu bersama dan pada tanggal 10-10-2010 tahun lalu kita meresmikan hubungan kita menjadi Relationship, not Best Friend. Awalnya sih gue ga bisa nerima tapi hati siapa siih yang ga luluh kalau terus-terusan di kasihperhatian, dipeduliin, disayang, ampe' ngeliat dia nangis didepan gue itu semua gara-gara gue. Bener-bener ngga tega gue liatnya. gue ngerasa klo gue sangat berhutang budi padanya. Pokoknya ngeliat perjuangannya itu yg bikin gue salut dan terharu, sebagai seorang sahabat yg selama ini selalu ada buat gue dan gue juga ngga munafik ya, kalo gue sayang sahabat gue itu. Dan akhirnya lama kelamaan gue coba buat terima dia sebagai pacar gue, kata yg gue ucap dulu "Let it flow". Sampai sekarang kata-kata itu selalu dia inget. Tapi keadaan yg mengharuskan kita backstreet untk beberapa bulan.. (yg ini gue ngga bisa cerita detailnya ya, sorry hehe*) emang berat sih, tapi alhamdulliah dia bisa mengerti posisi gue saat itu. Aku terus mencoba membuka hati untuk dia yg sangat mencintai dan menyangiku, terimakasih :)
Dan sekarang, tepatnya besok hubungan gue sama dia satu tahun lhooo. yeyeyeyeeee  \(´▽`)/
Dia adalah orang yg bisa nerima gue apa adanya, bener-bener sabaaaaaarrrrrrr bangeet..... walaupun kadang ngeselin juga. Selama satu tahu bersamanya, kata-kata putus itu sering keluar dari mulut gue, kadang gue ngerasa kalo dia ngga ngertiin gue, ngga asyik, ngga romantis etc. Tapi gue sadar kok kalo gue ngga seharusnya menuntut lebih darinya, toh gue juga terkesan cuek orangnya. Inget kalau kita dimual dari NOL, suka duka selalu bersama. Dia aja bisa nerima gue apa adanya, dengan sifat gue yg manja, suka marah, cuek, kenapa gue ngga? gue bisa kok nerima dia apa adanya. selalu gue yakinin hati gue untuk sabar dan ikhlas menjalanin hidup. harapan kita pengen selalu sama-sama dan emang dimulai dari nol, saling mengerti dan menyayangi. gue beruntung bisa bertemu orang seperti dia. Semoga Tuhan memberikan semua yg terbaik untuk aku & kamu. 


Happy Anniversary 1st year my love (ɔˇ3(˘⌣˘ c) ♥


I Love you

 
;